RINTIHAN SI PENGEMIS
Oleh Safar
Saat senja dalam keramaian kota
engkau bersandar dalam kesendirian
kayu yang rapuh dan topi yang usang adalah teman hidupmu.
engkau berjalan dengan nafas tersentak sentak
Merintih sakitnya kehidupan,
kehidupan yang keras,keras dengan keserakahan manusia. tapi itu semua tak menyurutkan tekat mu
tekat untuk bertahan hidup...
engkau tak pernah meminta pada insan yang punya
karna engkau tahu kalau ini takdir mu
Dengan sebungkus nasi basi
itu pun bagimu kenikmatan.
kenikmatan ini hanya sementara,bukan selamanya
kenikmatan selamanya hanya ada di alam sana,di saat kita bersandar dalam Batu Nisan
- Home
- Puisi Harapan
- Rintihan Si Pengemis Oleh Safar