Puisi Romansa Di Beranda Taman Oleh Erick Hidayat

Ku sapa wajah pagi yang tengah bermandi
cahya mentari—
Sepasang burung bernyanyi— senandungkan
irama rindu di beranda taman.
Hamparan bunga mawar elok menawan—
Rendakan suasana dengan semerbak romansa.

Angin lembut menyapa— gemulaikan dahan
dan dedaunan— hingga terbang melayang-layang
dan jatuh di permukaan kolam.
Sepasang kupu-kupu berleret-leret— temani aku
yang tengah berjalan dirundung kerinduan.

Terdengar sayup-sayup nyanyian seorang gadis.
Dipersimpangan jalan.
Suaranya merdu— bertemakan rindu.
Ia seperti yang tengah menunggu.
“Ia-kah belahan jiwaku..? ucapku.
Ya… gadis yang slama ini aku cari

Suaranya terasa begitu akrab,
lekat melekat pada bingkai hati.
Lekas-lekas kupetik setangkai bunga
untuk kupersembahkan padanya.

Namun tiba-tiba suara ia menghilang..!
Menghilang bagai tertelan oleh desah ilalang.
Tak kutemukan ia hingga hari terbasuh petang.

Seiring dengan letih mendekap,
malam pun tiba— hadirkan dingin dan sunyi
ku pandangi bintang dan rembulan
mungkin masih tersisa gema senandungnya
disana— diantara pesona kejora.
Hingga akhirnya aku berdiri—
Pagari sunyi dengan puisi.
Puisi bertajuk rindu akan dirimu—
Yang kian beromansa dalam jiwa.

Judul : ROMANSA DIBERANDA TAMAN
Oleh : Erick Hidayat